Minggu, 28 Oktober 2018

MADU ASLI BISA BEKU? MENGAPA?

APAKAH BENAR MADU ASLI TIDAK BEKU JIKA DIMASUKKAN KULKAS / FREZER?


Jawaban:


Tidak benar. Bagi orang yang cukup paham tentang madu, tentu akan mengetahui bahwa madu murni ada yang bisa mengkristal (beku) dan ada yang tidak bisa beku.


Fakta tentang hal ini banyak tertulis dalam buku-buku tentang perlebahan yang beredar di toko-toko buku. Madu asli (murni) akan bisa mengkristal / beku, jika kadar glukosa dalam madu lebih banyak dari kadar fruktosanya.


Contoh madu yang bisa mengkristal : madu karet, kelengkeng, mente dan kaliandra.


Dan madu asli (murni) tidak bisa beku jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar glukosanya.


Contoh : madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga.


Jadi ada yang masuk jenis madu bisa beku dan sebagian lain masuk jenis madu yang tidak bisa beku.


Jika menjumpai madu randu / kopi bisa beku atau mengkristal, kemungkinan besar madu tersebut palsu. Beku tidaknya madu tidak berpengaruh pada khasiat madu, asal terpenuhi syarat-syarat sebagai madu asli yang berkualitas.


Jika membeli madu karet, kaliandra, kelengkeng dll yang masuk jenis madu bisa beku, sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas. Pengkristalan pada madu akan lebih cepat terjadi pada daerah dingin / suhu di bawah 16 derajat celcius.


Pertanyaan seperti ini seringkali datang dan beberapa kali juga kami harus menjelaskan, barangkali karena pernyataan bahwa madu tidak beku berarti asli adalah sudah seperti mitos untuk madu sebagaimana mitos-mitos lain tentang madu yang sudah banyak beredar, dan sayangnya masyarakat sepertinya berpikiran bahwa madu yang asli itu harus demikian dan demikian, padahal tidaklah mutlak seperti itu. sebagaimana salah satunya telah dijelaskan di atas.




Rabu, 24 Oktober 2018

7 Makanan Pemulih Cepat Stamina Loyo

Bali - Pernahkah Anda merasa sangat lelah dan mengantuk setelah menyantap makan siang di kantor? Hal itu mungkin saja terjadi karena tubuh kekurangan energi untuk beraktifitas. Atau mungkin kecapean karena habis bepergian jauh yang mengharuskan duduk belasan jam di pesawat

Dilansir dari Daily Mail, seorang ahli gizi asal Amerika, Rick Hay menuturkan ada beberapa makanan yang bisa disantap dan berguna untuk mengembalikan energi agar tubuh tidak cepat merasa lelah. Apa saja?

1. Madu
Madu dulunya dikonsumsi oleh para atlet di zaman Yunani kuno sebagai sumber energi terbesar karena kaya akan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan energi. Madu juga membantu mengatur kadar glikogen yang berfungsi untuk menghindari otot dan tubuh yang kelelahan. Konsumsi satu sendok teh madu yang dicampurkan dengan teh hangat. Minum pada pagi atau sore hari agar tubuh lebih berstamina.

2. Pisang
Pisang mengandung karbohidrat kompleks, protein, magnesium, dan asam amino yang mampu memberikan energi. Tak hanya itu saja, kombinasi dari potasium yang tinggi serta vitamin B pada pisan juga dapat membuat suasana hati lebih baik dan mengoptimalkan olahraga. Dalam studi yang dilakukan oleh Appalachian State University pada 2012, peneliti menyimpulkan bahwa pisang memiliki manfaat yang sama dengan minuman berenergi untuk olahraga.

3. Ubi
Ubi kaya akan serta sehingga ia tidak hanya mengembalikan energi namun juga membantu Anda merasa kenyang lebih lama saat Anda tengah dengan menjalankan program penurunan berat badan. Ubi juga kaya akan vitamin C, betakarotin, magnesium, dan zat besi yang merupakan zat esensial dalam nutrisi. Selain itu, kandungan potasium yang tinggi juga membantu menyeimbangkan elektrolit serta menurunkan tekanan darah.

4. Kacang
Kombinasi dari lemak baik, serat, dan protein yang terdapat dalam kacang-kacangan mampu mengembalikan energi karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Kacang juga berguna untuk menguatkan sistem imun karena kaya akan mineral antioksidan. Jenis kacang-kacangan yang paling baik dikonsumsi adalah walnut dan almond.

5. Jamur
Jamur kaya akan zat besi yang membantu mengatasi kelelahan karena memberikan oksigen ke dalam tubuh. Campurkan jamur ke dalam salad atau sup untuk meningkatkan asupan nutrisi, dengan demikian Anda juga bisa memperoleh asupan vitamin D dan B12 agar tubuh lebih berenergi.

6. Bayam
Mengandung zat besi, magnesium, dan potasium membuat bayam memiliki peranan penting untuk memproduksi energi. Magnesium tidak hanya membantu meningkatkan energi tetapi juga membuat tubuh lebih relaks sehingga lebih mudah mendapatkan kualitas tidur yang baik. Bayam juga dapat mengendurkan otot yang kencang, kaki yang pegal, dan mata kedutan.

7. Salmon
Omega 3 dan vitamin B pada ikan salmon berguna untuk memproduksi energi dan meningkatkan fungsi otak.  Sehingga ketika Anda merasa kurang fokus, makan salmon dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak dan meningkatkan suasa hati. Konsumsi salmon dengan bayam dan nasi merah jika Anda menginginkan stamina yang prima dan memiliki mobilitas tinggi.

Selasa, 09 Oktober 2018

Madu Sebagai Sarana Obat Awet Muda

*WHO Mengeluarkan Kriteria Baru Kelompok Usia*

Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss melalui studi tentang kualitas kesehatan dan harapan hidup rata-rata manusia di seluruh dunia menetapkan kriteria baru yang membagi kehidupan manusia ke dalam 5 kelompok usia sebagai berikut :

*1.  0 – 17 tahun: Anak-anak di bawah umur*

*2.  18 – 65 tahun: Pemuda*

*3.  66 – 79 tahun: Setengah baya*

*4.  80 – 99 tahun: Orang tua*

*5.  100 tahun ke atas: Orang tua berusia panjang*

Jadi, geserkan pikiran Anda jangan lagi menggolongkan seseorang yang berusia 70 tahun ke dalam golongan  orang tua, karena standar baru dunia tersebut.
Ingat ! 65 tahun saja masih masuk golongan pemuda.

*_Selamat semua anak muda di group ini_* 👍😆


http://www.nasionalisme.co/who-mengeluarkan-kriteria-baru-kelompok-usia/

AL-QUR’AN DAN MADU SEBAGAI OBAT LAHIR BATIN

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (Al-Isra: 82).

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku (Q.S. Asy-Syu’ara’: 80)

“Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Alqur’an”

(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud)

Muqaddimah

Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi umatnya. Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas bagi manusia yang mau menggunakan akalnya. Al-Qur’an tidak meninggalkan sesuatu yang kecil apalagi yang besar kecuali mencatatnya. Tiada satupun perkara baru yang diperbuat manusia, demikian pula ilmu pengetahuan manusia kecuali pasti ada dalilnya di dalam Al-Qur’an. (Jamaluddin, Mubasyir, 2006:35)

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S. An-Nahl: 89)

Terkait dengan obat dan pengobatan, Al-Qur’an tidak memberikan penjelasan yang sangat rinci tentangnya. Misalnya, Al-Qur’an tidak menjelaskan bahan-bahan apa saja yang bisa digunakan sebagai obat, dan untuk mengobati penyakit apa. Al-Qur’an juga tidak menjelaskan tentang metode-metode pengobatan, atau cara membuat obat dan cara menggunakannya. Hal itu bisa dimaklumi karena Al-Qur’an memang bukan buku farmasi atau buku kesehatan. Al-Qur’an bukan Farmakopeatau De Materia Medica. Al-Qur’an bukan buku farmakognosi atau farmakologi. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang memberikan panduan bagi umat Islam supaya mereka selamat dan bahagia di dunia dan akhirat. Tentang obat dan kesehatanpun Al-Qur’an memberikan panduan global, arah-arahan sebagai penuntun bagi manusia dalam berinteraksi di bidang tersebut supaya mereka tidak merugi di dunia maupun di akhirat

Pesan Al-Qur’an

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

”Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”. (An-Nisa: 82).

Oleh karena itu Al-Quran merupakan sarana pengobatan yang terbaik dan termudah untuk mengembalikan keseimbangan sel yang rusak, karena Allah Maha Kuasa yang menciptakan sel dan Dia pula yang menitipkan di dalamnya akan program yang detail ini, sebagaimana Dia juga tahu yang terbaiknya, dan ketika Allah menyatakan  bahwa al-Quran adalah sarana penyembuhan

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (Al-Isra: 82).

ini berarti bahwa dengan membaca Al-Quran memiliki pengaruh tertentu pada pengembalian keseimbangan sel tertentu. Oleh karena itu, kita melihat banyak kasus yang bertentangan dengan medis, seperti beberapa jenis penyakit kanker, dengan Al-Qur’an mampu disembuhkan oleh Al-Quran insya Allah, karena perawatan dengan Quran hanya secara sederhana berarti melakukan repemrograman sel dalam otak untuk mengendalikan operasi esensial pada manusia dan mengembalikan tubuh kepada keadaannya secara alami dan meningkatkan kekebalan serta kemampuannya untuk melawan berbagai penyakit lainnya, dengan kata lain bahwa Alquran dan ruqyah syar’iyyah adalah proses mengaktifkan sel-sel otak yang bertanggung jawab mengendalikan tubuh dan meningkatkan tingkat energi di dalamnya dan membuatnya bergetar dengan cara alami. Salah satu hasil utama dari penelitian ini untuk meyakinkan lawan bahwa pengobatan dengan Al-Quran memiliki dasar ilmiah, dan untuk meyakinkan dokter untuk mencari manfaat dari pengobatan melalui Al-Qur'an di samping adanya obat-obatan, yang demikian itu penelitian ini juga merupakan sarana untuk meyakinkan non-Muslim akan kebenaran kitab Allah (Al-Qur’an), dan bukti mukijizat al-Quran dari sisi medis dan kesehatan mental.

Kesehatan Dalam Al-Qur’an

Di dalam masalah kesehatan, Al-Qur’an lebih banyak menjelaskan tindakan-tindakan yang bersifat pencegahan (preventif), daripada tindakan pengobatan dan penyembuhan (kuratif). Hal ini harus direnungkan dan menjadi panduan manusia dalam membangun kesehatan individu dan masyarakat. Prof. dr. Hamad Hasan Raqith, PhD menegaskan bahwa secara umum, kesehatan dalam Islam berprinsip pada upaya menjaga kesehatan secara preventif (menjaga kesehatan sebelum sakit). Kemudian setelah itu, Islam menganjurkan pengobatan bagi siapa yang membutuhkan karena sakit. Inilah salah satu prinsip dalam Islam yang sesuai dengan karakteristik, kemampuan dan keadaan fitrah manusia (Raqith, 2007: 36).

Ibnu Sina (Avicena, 980-1036) pun berpendapat demikian. Bahwa tujuan pertama ilmu pengobatan adalah untuk menjaga supaya tetap sehat.

Ibnu Sina defined medicine –al tibb –as the knowledge of the states of the human body in health and decline in health; its purpose is to preserve health and endeavour to restore it whenever lost (Ebrahim, 1993: 30).

Demikian juga Imam Ibn Qayyim al Jauziyyah, menjadikan usaha preventif sebagai prinsip yang pertama dalam pengobatan.

Imam Ibn Qayyim al Jawziyyah points out that the principles of medicine are three, namely, protection of health, getting rid or harmful things, and safeguarding against harm (Ebrahim, 1993: 28).

Tindakan-tindakan preventif yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an sebenarnya tidak dijelaskan secara khusus sebagai upaya untuk menjaga kesehatan, namun merupakan bagian ibadah ritual dan panduan hidup keseharian. Namun, justru itulah salah satu kelebihan syari’at Islam, dimana tidak hanya memiliki nilai ibadah namun juga memiliki nilai-nilai yang lain, di antaranya adalah nilai kesehatan. Beberapa ajaran Al-Qur’an yang mengandung nilai preventif di dalam kesehatan (mencegah supaya tidak sakit) adalah:

a. Mengikuti aturan dan pola makan yang diajarkan oleh Al-Qur’an, yaitu makan makanan yang halal, baik (higienis), dan tidak berlebihan serta berpuasa dalam waktu-waktu tertentu.

Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (Q.S. Al-A’raf: 31)

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S. Al-Baqarah: 172)

b. Menjaga kebersihan tubuh, pakaian dan lingkungan.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (Q.S. Al-Baqarah: 222)

Dan pakaianmu bersihkanlah (Q.S. Al-Muddatstsir: 4)

3. Al-Qur’an memberikan gambaran bahwa penyakit digolongkan menjadi dua, yaitu penyakit hati (maa fish-shuduur) dan penyakit jasmani. Oleh karena itu, definisi sehat harus mencakup kedua hal tersebut. Ayat yang memberi gambaran adanya penyakit hati adalah:

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta menyembuhkan hati orang-orang yang beriman (QS at-Taubah:14)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. QS Yunus: 57

4. Al-Qur’an selain memaparkan tentang jenis-jenis penyakit, juga memaparkan tentang obatnya. Menurut Al-Qur’an, obat tidak hanya zat yang bisa menyembuhkan penyakit jasmani saja. Akan tetapi zat yang bisa mengobati penyakit hati atau keduanya (penyakit jasmani dan hati) juga disebut sebagai obat. Sebagai perbandingan, definisi obat menurut Ansel adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. Sedangkan menurut PERMENKES: 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnose, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (Chaerunissa, et.al, 2009: 9). Dua definisi obat di atas, obat hanya mencakup pada penyakit jasmani saja.

Obat yang disebutkan Al-Qur’an ada dua yaitu Al-Qur’an itu sendiri dan madu. Dalam firman-Nya Allah swt menegaskan bahwa salah satu fungsi Al-Qur’an adalah sebagai obat. Allah berfirman:

Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian(Q.S. Al-Isra’: 82)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh (obat) bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q.S. Yunus: 57)

5. Madu adalah obat bagi manusia dan satu-satunya obat (selain al-Qur’an) yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. Ayat tersebut adalah:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan (Q.S. An-Nahl: 69).

Nabi saw juga menganjurkan agar berobat dengan menggunakan madu sebagaimana tercermin dari bunyi hadits,

عليكم بالشفائين العسل والقرآن

”Hendaklah kalian melakukan penyembuhan yaitu dengan madu dan Al-Qur’an.” (HR Ibnu Majah).

Ibnu Sina (358-415 H atau 980-1037 M), seorang ilmuwan Islam yang namanya dikenal di seluruh dunia hingga masa kini menganjurkan apabila seorang menginginkan badan tetap sehat dan segar maka orang tersebut agar minum madu setiap hari (Hambali, 2011: 103).

Madu mengandung banyak sekali unsur pembentuk maupun pengganti jaringan tubuh yang rusak. Bahkan di dalam madu terdapat unsur pembunuh kuman (anti bacterial) yang sangat potensial untuk pencegahan maupun penyembuhan infeksi. Efek antibacterial dari madu ini diperoleh antara lain karena:

a. Madu memiliki nilai “osmotic” yang tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.

b. Di dalam madu terkandung enzim (E. Gluko-Oksidase) yang mampu mengkonversi (glukosa + air) menjadi (asam glukonat + H2O2). Hidrogen peroksida (H2O2) dan asam glukonat itulah yang berfungsi sebagai antibacterial yang sangat potensial. Asam glukonat merupakan senyawa yang sangat mudah larut di dalam selaput membran sel kuman sehingga meningkatkan permeabilitas membrane tersebut dan akan memudahkan terjadinya oksidasi oleh H2O2.

Efek antibacterial dari madu ini justru lebih efektif dengan cara mengencerkan madu. Dengan konsentrasi H2O2 yang hanya 0,02 sampai 0,05 m.molekul.per liter, sudah dapat menghambat pertumbuhan kuman dengan sangat efektif dan tidak memiliki efek samping berupa perusakan sel-sel fibroblast pada kulit. Kondisi ini bisa diperoleh dengan pengenceran madu asli antara 9 kali sampai dengan 56 kali pengenceran (Hambali, 2011: 119-121).

Di dalam kitab Zadu al-Ma’ad fi Hadyi Khairi al-Ibadi ketika menjelaskan hadits tentang penggunaan madu sebagai obat, dijelaskan bahwa madu diminum disertai air untuk meringankan proses pencernaan pada ludah (Raqith, 2007: 70).

c. Madu dengan konsentrasi yang cukup rendah (0,1%) juga dapat meningkatkan jumlah sel limfosit[1][2] di dalam darah sehingga keadaan ini dapat menimbulkan peningkatan kemampuan fagositik.

d. Pada konsentrasi yang agak tinggi (1%) madu juga merangsang “monosit”[2][3] untuk melepaskan “sitoksin” yang merupakan Factor Nekrosis[3][4] Tumor (TNF), yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi maupun tumor.

e. Karena terbentuknya asam glukonat, larutan juga memiliki derajat keasaman yang sangat tinggi (pH 3,2 – 4,5). Keadaan ini akan membantu aksi “makrofag”[4][5] untuk menghancurkan bakteri.

f. Madu juga mengandung germicidine yang merupakan antibiotic alami yang sangat potensial yang sampai sekarang belum dapat dibuat preparat sintetis yang setara dengannya.

Madu sebagai Obat di dunia dengan Resep dari Langit

*Madu Sebagai Obat di dunia dengan Resep dari Langit*

Madu dalam Al Qur’an terbukti memiliki kandungan yang sangat kaya akan manfaat baik bagi kesehatan, melalui proses unik secara alami umumnya madu memiliki rasa manis yang dihasilkan dari nektar aneka bunga yang juga telah disebutkan tentang cerita lebah madu dalam Al Qur’an. Kandungan utama pada madu yaitu fruktosa dan glukosa, dan madu yang bagus memiliki kalori +/- 3.280 cal/kg.

*Kebaikan Madu Dalam Al Qur’an dan Beberapa Kitab Lainnya*

Madu dalam Al Qur’an dan dalam beberapa kitab-kitab suci agama di dunia telah disebutkan dengan jelas lengkap dari proses hingga kegunaanya yang baik bagi tubuh, seharusnya kita semakin yakin akan khasiat madu dalam al quran yang memang diciptakan untuk memberi manfaat bagi Kita.

Dalam AL-Qur’an agama islam
Madu dalam al qu’ran dan hadist, telah disebutkan keistimewaan dan kemukjizatan madu dalam surat An-Nahl ayat 68-69

An Nahl Ayat 68

Dan Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah-lebah “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan ditempat yang dibuat manusia”

An Nahl Ayat 69

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (MADU) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang memyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkannya”.

Tripitaka
Begitu juga menurut ajaran agama Buddha terdapat 5 jenis obat yang dapat dikonsumsi oleh para bhikku setelah makan siang, salah satunya adalah keajaiban dari madu.

Vinaya Pitaka, Mahavagga Vl. 208 15-10
Beberapa jenis obat yang dipakai oleh bhiksu yang sakit salah satunya adalah madu.

Artharvaveda XII.3.44
Madu dicampur dengan mentega yang dijernihkan (disajikan pada tamu menyehatkan.

Artharvaveda II.3.1
Minumlah ghee (mentega yang dimurnikan), Madu dan susu baik untuk kesehatan.

Alkitab
Dalam Amsal 16:24
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Dalam Amsal 24:13
Anak-anakku, minumlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.

Ayurveda
Ayurveda atau ilmu mengenai kehidupan merupakan ilmu yang berasal dari budaya negara India, menggabungkan konsep alami dan herbal untuk pengobatan penyakit dan sudah dipraktikkan sejak zaman ribuan tahun Sebelum Masehi.

Ayurveda memiliki bagian yang sangat penting yaitu Rasayana yang secara sederhana berarti sesuatu yang dapat mengembalikan orang kekeadaan muda secara fisik dan mental.

Madu merupakan komponen penting di dalam ramuan Rasayana yang 100% terdiri dari bahan alami. Ramuan Rasayana biasanya dicampur dengan madu dan ghee yang merupakan mentega yang telah dimurnikan, potensi dan preservasi herbal secara permanen akan terikat pada madu dan ghee tersebut.